Thursday, August 9, 2007

Bahan Tambahan Makanan (BTM) Antara Kepuasan dan Kesehatan

Bahan Tambahan Makanan (BTM)
Antara Kepuasan dan Kesehatan


Tahu kah anda!
Salah satu pemicu penyebab Kanker,
Jantung, Strok dan penyakit abad modern ini, adalah BTM

Tahu kah anda!
Hampir Semua Makanan/Minuman
Hasil Olahan Pabrik Mengandung BTM.

Diperkirakan organ pencernaan manusia semasa hidupnya mengolah makanan sebanyak 100 ton (100.000kg). Jumlah tersebut tidak semuanya merupakan zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh akan tetapi juga ikut serta zat-zat berbahaya terutama Food Additive atau Bahan Tambahan Makanan (BTM).
BTM adalah semua yang bukan bagian dari bahan makanan yang diolah seperti pemanis, penyedap rasa dan aroma, penguat rasa, pewarna, pengawet, pengental/pengemulsi, anti bakteri, pemutih, pengeras, pengatur keasaman dan lainnya. Saat ini hampir semua jenis makanan dan minuman yang diproses dari pabrik dan juga yang tersedia di restoran-restoran menggunakan BTM untuk meningkatkan kepuasan konsumen.

Beberapa contoh BTM yang oleh riset dinyatakan berpeluang menyebabkan kanker, tumor atau penyakit lainnya:

NO Bahan Tambahan
Makanan
Pemakaiaan
(Contoh)
Dampak
(Jika Berlebihan/Pemakaian Jangka Panjang)
1 Sakarin Soft Drink, Permen, makan ringan lainnya Tumor kantong Kemih, beracun bagi janin, kanker
2 Siklamat Minuman beralkohol Tumor
3 Nitrit/Nitrat Makanan kalengan Kanker
4 Sulfit Jus Buah, sosis, acar Sesak nafas, Sesak dada, gatal-gatal dan bengkak
5 BHA/BHT Makanan Awetan Kelainan Kromosom Sel, menurunkan antioksidan alami tubuh.
6 Benzoat Minuman, Makanan Pembesaran ginjal dan hati, menurunkan berat badan
7 Sulfit Makanan Kalengan Menurunkan daya guna protein dan Lemak
8 Pewarna Merah/Amaranth Makanan, Minuman kanker

Meskipun dosis penggunaan setiap BTM ditetapkan pada kadar aman bagi manusia, namun kelebihan dosis dapat terjadi karena konsumsi makanan hasil olahan pabrik setiap harinya sangat beragam. Kelebihan dosis dan perbedaan daya tahan tubuh menentukan tingkat dampak negatif BTM bagi kesehatan. Meninggalkan makanan/minuman hasil olahan pabrik atau sajian restoran tentu tidak mungkin dilakukan, oleh karena itu mengurangi frekuensi mengkonsumsi makanan yang mengandung BTM, menjaga kesehatan organ pencernaan dengan mengkonsumsi serat yang cukup serta makanan bersifat prebiotik dapat mengurangi tertinggalnya zat-zat berbahaya dari makanan dalam tubuh.
Selain upaya tersebut, perlu mengimbangi zat-zat berbahaya tersebut dengan perlindungan alami seperti bahan-bahan antioksidan. Bahan-bahan antioksidan tersedia banyak pada sayur-sayuran, buah dan biji-bijian. Contoh antioksidan pada bahan makanan adalah vitamin E, Tokoferol, Asam Ascorbat, Flavonoid dan lain-lain. Namun Antioksidan dalam bahan alami terikat sangat kuat dengan senyawa lain yang sangat sulit dipisahkan oleh proses pencernaan sehingga efisiensinya kurang dalam tubuh.
Saat ini senyawa-senyawa antioksidan sudah dibuat dalam bentuk produk suplemen. Berdasarkan riset direkomendasikan kriteria dalam memilih produk antioksidan tersebut yaitu:

  • Pastikan bahwa antioksidan yang dipilih bukan dari bahan sintesis tetapi 100% alami yang mengandung multiantioksidan.
  • Mengandung banyak jenis Antioksidan (multi AO)
  • Merupakan antioksidan analog (AOA) dengan berat molekul rendah yang bekerja seaktif antioksidan (AO) molekul tinggi (AO enzimatik alami dalam tubuh)
  • Dalam bentuk terlipolisasi/emulsifikasi dengan lemak tak jenuh, yang mudah diserap pada tingkat sel.
  • Mampu memperbaiki induksi SOD alami tubuh.

Kriteria antioksidan tersebut dapat ditemukan pada Niwana SOD . Produk antioksidan yang merupakan hasil riset bertahun-tahun oleh Prof. Yuki Niwa (seorang pakar antioksidan terkenal).





No comments:

TESTIMONIAL ANDA


Gejala Lupus
(H.N A, 27 tahun - Jakarta)
Komplikasi (Liver, Diabetes, dll )
(Djulli Waty, 44 tahun - Jakarta Utara)
Kadar Gula Darah Tinggi
(Suyanto, 39 tahun - Jakarta)
Gondok 17 Tahun & Kolesterol
(Oey Tenny, 45 tahun - Jakarta Barat)
Psoriasis
(Dadan Sunandar, 22 tahun - Sumedang)
Glaukoma
(Ernayanti H, 60 tahun - Bandung)
Dermatitis Atopik
(Kelvin David S, 7 tahun - Jakarta)
Mata Minus & Berat Badan Lebih
(Uyus Siti Sofiah, 40 tahun - Bandung)
Hipertiroid
(Anni Inriyani, 30 tahun - Sumedang)
Lebih Langsing & Berotot
(Ade Sulistio, 22 tahun - Bandung)
Kista Pada Leher
(Dede Wiani, 46 tahun - Sumedang)
Turun Berat Badan 11 Kg
(Sri Bulan Lanny, 43 tahun - Jakarta)
Diabetes Melitus & Katarak
(Surita Sutiaty, 79 tahun - Jakarta)
Turun Berat Badan 18 Kg
(Yanti Sifina, 30 tahun - Pekanbaru)
Gagal Ginjal Kronik
(Bambang S, 51 tahun - Surabaya)
Turun Berat Badan 13 Kg
(BQ Maliagustina, 46 tahun - Mataram)
Hipertensi & Gula Darah Tinggi
(C Lanny Masita, 52 tahun - Malang)

Testimony dan kesaksian